Wajah Putih,Mulus,Cantik

Kenapa wanita pingn wajah yang putih ,mulus ,cantik. biar para pria tertarik,atau cuma agar

Wanita mana sih yang tidak kepingin punya wajah mulus, segar, lembab serta cantik dan putih seperti yang banyak ditawarkan oleh iklan-iklan pembersih-pemutih wajah di televisi? Saya percaya, anda ada diantara mereka. Pun, juga saya.

Sejak saya mulai ‘aware’ dengan penampilan, saya pun tergoda dengan berbagai produk pembersih wajah, baik yang konvensional/dua langkah (susu pembersih) maupun yang instan/satu langkah (sabun wajah). Apalagi mereka banyak menawarkan kelebihan: membuat wajah lebih lembut dan halus, lebih putih, tidak membuat kulit menjadi kering dan kaku, dan sebagainya. Setelah saya bekerja dan banyak berada di ruang ber-AC dan di lapangan, membersihkan wajah menjadi suatu hal wajib bagi saya.



Maka saya mulai mencoba-coba dan melirik berbagai pembersih wajah dengan berbagai kualifikasi tersebut. Yang paling banyak adalah sabun muka yang bisa digunakan secara instan sekalian mandi karena saya bukan tipe orang yang sabar berlama-lama membersihkan wajah sepulang dari bekerja atau bepergian.

Pernah saya beberapa waktu menggunakan sabun wajah yang menjamin kulit akan menjadi lebih putih dalam enam minggu. Namun ternyata tak ada perubahan apapapun pada warna kulit wajah saya setelah saya berbulan-bulan memakainya. Padahal setiap digunakan sabun muka tersebut memberikan rasa perih dan panas. Akhirnya saya menghentikan penggunaan barang tersebut.

Pernah juga saya menggunakan pembersih yang katanya mengandung scrub dan sanggup mengangkat sel kulit mati, namun malahan membuat tumbuh bintik-bintik berair di kulit wajah saya.

Apapun jenis pembersih yang saya gunakan, dengan susu pembersih ataupun sabun wajah, saya selalu mengakhiri dengan air. Ya, air tanah atau air pam, dingin atau hangat. Rasanya tidak afdhal jika tidak memberikan finishing touch berupa air. Ada yang terasa lengket jika tidak dibasuh kembali dengan air, sisa-sisa pembersih itu. Sekalipun sudah diberi penyegar. Dan memang, setelah dibasuh dengan air, kesegarannya lebih terasa. Wajah pun tampak lebih berseri dan lebih terang.

Jika saya amati, wajah yang terasa lebih segar, tampak lebih berseri dan terang ini buku hanya saya rasakan setelah menggunakan pembersih, tetapi setiap kali saya membasuh wajah dengan baik. Baik disini adalah dengan menggosok, mengusap dan membasuh berulang, sekitar tiga kali. Bukan sekedar mengusapnya atau membasahi dengan air.

Saat-saat itu adalah saat saya berwudhu dengan khusyuk dan tuma’ninah (tenang). Pertama-tama mencuci telapak tangan dan mengucap basmalah, dilanjutkan dengan berkumur dan menghirup air melalui hidung, diteruskan membasuh wajah. Tentu saja semuanya tidak dilakukan dengan asal-asalan atau asal basah. Tetapi dengan sepenuh perasaan dan keyakinan bahwa usapan demi usapan, gerakan demi gerakan yang dilakukan dapat melunturkan kontoran dan daki di telapak tangan, menghapus semua kotoran di dalam hidung, melarutkan sisa-sia makanan dalam mulut serta mengangkat minyak dan kulit mati dari wajah.

Selama ini, pada saat berwudhu, saya menggosok wajah dengan gerakan massage, untuk membersihkan sisa-sisa minyak dan daki yang tertinggal, juga sekaligus mengendorkan urat dan melancarkan aliran darah serta merangsang syaraf. Barangkali inilah yang menyebabkan sehabis berwudhu wajah terasa segar dan berseri.

***

Wudhu, selain merupakan kewajiban, juga memberikan manfaat yang banyak secara fisik. Hal ini bisa dipahami dengan ilmu dan logika. Seorang muslim dan muslimah, rata-rata berwudhu lima kali sehari. Efek logisnya, wudhu akan dapat membersihkan minimal anggota tubuh yang banyak/lebih mudah kotor karena tidak tertutup baju atau banyak digunakan beraktifitas seperti wajah, tangan, kaki, mulut, hidung.

Dan ketika membasuh anggota wudhu, maka basuhan tersebut akan memberikan rangsangan terhadap syaraf-syaraf di anggota wudhu yang dibasuh. Ketika kita membasuh muka dan menggosoknya, maka pada saat itu kita meluruhkan kotoran-kotoran di muka kita sekaligus merangsang syaraf pada wajah. Hal ini akan berakibat wajah bersih, segar, berseri dan juga kencang.

Ketika kita berkumur (lebih bagus lagi menyikat gigi) ketika berwudhu, hal ini akan membersihkan gigi dan mulut kita. Hingga gigi kita tak gampang sakit dan mengurangi bau mulut. Bukankah ini juga bagian dari kecantikan? Ketika kita menghirup air ke dalam hidung, tentu saja air tersebut akan meluruhkan kotoran dan merangsang saraf hidung dan menjaga kesehatannya.

Ketika membasuh kaki. Dan menggosoknya, maka kita sekaligus merangsang saraf di telapak kaki. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa telapak kaki merupakan pusat saraf yang jika mendapat rangsangan bisa memberikan perbaikan dan menyehatkan organ tubuh lainnya. Di telapak kaki juga terdapat saraf yang berhubungan dengan wajah, sehingga merangsang saraf kaki insyaAllah akan ikut menjaga wajah yang segar, tidak cepat tua dan tentu saja cantik.

Itulah wudhu, yang dengannya Allah menyatakan bahwa air wudhu yang mengalir dari sela jari-jari akan menggugurkan dosa-dosa. Lebih dari itu, bahkan Allah mengatakan bahwa bekas wudhu itu akan memancarkan sinar di wajah pemiliknya. Maka, selain berpahala, wudhu menjadikan wajah kita semakin berseri, bukan saja karena secara fisik ia mengangkat semua kotoran, tetap karena ia juga menjadi penyebab terpancarnya inner beauty: jiwa yang tenang dalam ketaatan, dan jiwa yang terbersihkan dari dosa-dosa.

***

Semestinya saya bersyukur, meskipun berkulit hitam, Allah mengaruniai saya kulit yang sehat dan bagus. Saya nyaris tak pernah mengalami problema iritasi kulit atau jerawat sebagaimana yang diresahkan wanita-wanita pada umumnya. Dengan demikian, semestinya, wudhu yang minimal lima kali sehari itu suah sangat cukup untuk menghapus semua kotoran yang bersarang di wajah dan anggotanya, sekaligus membuat wajah nampak segar, berseri dan cemerlang. Dan membersihkan wajah dengan bahan-bahan kimia dan alat kosmetik, cukuplah menjadi pelengkap saja.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Pengikut