Manfaat Buah Merah


Senyawa-senyawa yang terkandung dalam buah merah berkhasiat obat dan bersifat aktif. Betakaroten dan tokoferol (dalam bahasa awam dikenal sebagai vitamin E) dikenal sebagai senyawa antioksidan yang ampuh mencegah penyakit. Senyawa ini mampu menetralisir zat-zat radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan sumber pemicu timbulnya berbagai penyakit, terutama penyakit degeneratif.

Dengan tingginya kadar antioksidan, buah merah memiliki efek antikanker yang kuat. Di dalam tubuh, antioksidan mampu menangkal dan memutus rantai radikal bebas-senyawa karsinogen penyebab kanker dan tumor.



BETAKAROTEN

Betakaroten adalah pencegah penyakit degeneratif seperti stroke, jantung koroner, dan kanker. Berfungsi untuk memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri sehingga aliran darah, baik ke jantung maupun ke otak, bisa berlangsung lancar tanpa sumbatan. Betakaroten juga berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh karena adanya interaksi vitamin A dengan protein (asam-asam amino) yang berfungsi dalam pembentukan antibodi.

Suatu studi membuktikan bahwa mengkonsumsi betakaroten 30-60 mg sehari selama 2 bulan akan membuat tubuh memiliki sel-sel pembunuh alami lebih banyak serta sel-sel T-helpers dan limposit yang lebih aktif. Bertambahnya sel-sel pembunuh alami sangat penting untuk melawan sel-sel kanker dan mengendalikan radikal bebas yang sangat mengganggu kesehatan.


TOKOFEROL

Tokoferol (vitamin E) selama in hanya dikenal sebagai obat awet muda untuk menambah cantik dan ganteng. Padahal, tokoferol berfungsi hampir sama seperti betakaroten, yaitu pencegah penyakit degeneratif. Perbaikan sistem kekebalan tubuh dapat dihasilkan oleh khadiran tokoferol, sel limposit, dan mononuklear di dalam tubuh sehingga akan dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas. Tokoferol mampu mengatasi pembentukan karsinogen atau menghambat karsinogen sel sasaran sehingga akan dapat menghambat terjadinya kasus kanker.

Tokoferol juga dapat menurunkan kolesterol LDL jahat dan meningkatkan HDL. Hasil uji klinis menunjukkan bahwa penderita penyakit jantung maupun stroke merasakan ada perubahan seperti respirasi lebih lancar serta tekanan darah dan detak jantung lebih normal.

Fungsi tokoferol diibaratkan seperti pemadam kebakaranm yaitu akan mematikan serbuan radikal bebas dan menetralisir kolesterol dalam darah. Jika sebuan radikal bebas tidak dapat dihalau dan kolestreol dalam darah tidak dapat dinetralisir maka akan timbul efek yang sangat berbahaya karena hal tersebut merupakan pemicu kematian secara mendadak. Kondisi ini umumnya dialami sebagian besar masyarakat yang bermukim di daerah perkotaan (gizi salah).


ASAM LEMAK TAK JENUH

Buah merah juga mengandung omega-9 dan omega-3 dalam dosis tinggi. Sebagai asam lemak tak jenuh, buah merah mudah dicerna dan diserap sehingga memperlancar proses metabolisme. Lancarnya proses metabolisme sangat membantu proses penyembuhan penyakit. Sebab, tubuh mendapat asupan protein yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Pasien pun tak perlu mendapatkan asupan protein dari luar. Bahkan, memaiknya metabolisme sangat membantu hati meregenari sel-sel hati yang rusak akibat hepatitis.

Asam lemak yang terkandung dalam buah merah merupakan antibiotik dan antivirus. Asam lemak aktif melemahkan dan meluruhkan membran lipida virus serta mematikannya. Bahkan, virus tak diberi kesempatan untuk membangun struktur baru sehingga tak bisa melakukan regenerasi. Oleh karena kemampuan tersebut, buah merah efektif menghambat dan membunuh beragam strain virus, termasuk virus hepatitis yang merusak sel hati. Terbukti juga bahwa buah merah mampu menghambat dan membunuh sel-sel tumor aktif, bahkan menekan perkembangan virus HIV/AIDS.


MENYEMBUHKAN BERBAGAI PENYAKIT

Kini, telah lebih dari 1000 penderita penyakit meraskan khasiat buah merah. Mulai dari jenis kanker, tumor, kista, lever, sirosis, diabetes, asam urat, darah tinggi, stroke, gangguan prostat, hingga osteoporosis. Bahkan beberapa penderita HIV/AIDS di Jayapura yang mengonsumsi sari buah merah pun kini mulai tersenyum kembali.

Salah satu indikasi kesembuhan yang dirasakan adalah kondisi tubuh lebih segar dan meningkatnya berat badan penderita. Malahan, hasil uji laboratorium terhadap darah seorang penderita yang mengonsumsi buah merah membuktikan kenaikan nilai CD4 (salah satu parameter orang terinfeksi HIV/AIDS). Nilai CD4 yang semula di bawah 100 meningkat menjadi 400 setelah 6 bulan mengonsumsi sari buah merah. Orang sehat memiliki CD4 di atas 450. Selain itu, CD8 yang semula positif, kini berubah negatif.


CARA MEMANFAATKAN SARI BUAH MERAH SEBAGAI OBAT

Sari buah merah digolongkan sebagai obat alternatif, dan tidak memberikan 100% kesembuhan, namun, sebagai upaya untuk menolong penderita penyakit degeneratif.

Pada dasarnya, sari buah merah dapat diminum siapa saja karena merupakan bahan suplemen bagi kebutuhan tubuh. Orang dewasa atau anak-anak serta orang sakit maupun orang sehat bisa meminumnya. Oleh karena kandungannya yang penuh senyawa-senyawa aktif yang dibutuhkan oleh tubuh, maka berfungsi sebagai ‘pencegah’ penyakit bagi orang yang sehat dan sebagai ‘penyembuh’ untuk orang yang sakit.

Untuk orang sehat disarankan mengonsumsi sari buah merah 1 kali setiap hari sebanyak 1 sendok makan (untuk anak-anak cukup 1 sendok teh saja).

Bagi penderita penyakit seperti kolesterol, hepatitis, darah tinggi, dan stroke, dapat mengonsumsi 2 kali sehari. Sementara bagi penderita kanker dan tumor 3 kali sehari. Dan dikonsumsi setelah makan.
Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

 

Pengikut